Sunday, July 26, 2020

Adian Napitupulu Minta Pak Jokowi Marah Setiap Hari, Setuju?


JagoBerita - Terakhir kita seluruh memandang Presiden Jokowi marah- marah merupakan di suatu video yang tersebar pada akhir Juni kemudian. Terdapat rasa aneh pula sih memandang video yang nyatanya umurnya telah 10 hari. Buat isinya, buat aku, bagus lah jika Pak Jokowi marah- marah sembari memacu jajarannya buat kerja lebih keras serta kerja yang bener. Logikanya ini, di Indonesia kan banyak para akademisi yang jelas pinter- pinter.

Jika para menteri bimbang ingin mengapa, ataupun mencari terobosan baru, tinggal mendatangi UGM, ITB, UI serta banyak universitas yang lain. Fasilitasi serangkaian dialog online, serta mintakan saja saran para akademisi ini. Jika sungkan kasih dana ke mereka, ya nanti di media sebut saja nama- nama mereka bagaikan wujud apresiasi. 

Dengan metode ini seluruh bersinergi memperoleh jalur terbaik. Jika telah bisa metode ataupun terobosan barunya, menteri tinggal koordinasi buat eksekusinya kan? Itu logika aku ya. Aku percaya metode itu sangat doable. Demi kemaslahatan rakyat negeri ini. Makanya aku heran, kok menteri- menteri banyak yang tidak kedengaran mengapa aja. 

Sedangkan yang sangat terekspos kinerjanya sebab terdapatnya pandemi Covid- 19, ialah Menteri Kesehatan, yaaaa sudahlah tidak butuh aku paparkan di mari. Intinya aku bahagia Pak Jokowi marahin menteri- menterinya. Serta aku percaya bukan cuma aku saja. 

Setelah itu timbul isu reshuffle, yang terus mengambang bagai si kunti gentayangan, sampai saat ini. Publik juga jadi bosan menunggu ya. Sementara itu awal mulanya agak semangat gitu, di tengah pandemi terdapat isu reshuffle. Semacam terdapat tontonan dadakan. Isu reshuffle ini lah yang jadi topik pembicaraan Adian Napitupulu dalam suatu video yang disiarkan di Youtube. 

Bagi Adian, reshuffle Kabinet Indonesia Maju bukan perkara mau ataupun tidak mau. Melainkan perlu ataupun tidak perlu memandang keadaan negeri akibat pandemi Covid- 19 dikala ini. Memanglah itu merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi seluruhnya. Tetapi Adian membagikan bermacam kenyataan yang cenderung menunjang terdapatnya reshuffle itu. 

Awal, seluruh partai pula menyadari kalau reshuffle terdapat di tangan presiden. Jadi tinggal diputuskan saja oleh Presiden Jokowi. Bila terdapat reshuffle, hingga partai koalisi hendak menunjang. Kedua, bermacam hasil survei menampilkan suara publik yang menunjang reshuffle. Hasil survei Indonesia Political Opinion( IPO) menampilkan 72, 9 persen responden menyangka butuh terdapatnya reshuffle dalam kabinet Jokowi. 

Hasil survei Litbang Kompas menampilkan 69, 6 persen responden menyangka butuh terdapatnya reshuffle. Lembaga Survei Penanda Politik Indonesia pula merilis 64, 8 responden sepakat Jokowi reshuffle kabinet. Hasil survei Charta Politika menampilkan 73, 1 persen responden sepakat reshuffle. Seluruh di atas angka 50 persen." Ini rakyat yang memohon, rakyat yang lagi terancam kelaparan, yang takut terhadap masa depannya, yang telah di- PHK," kata Adian.

BACA JUGA : VIRAL, Ternyata Deodoran Bisa Jadi Alternatif Bahan Bakar Motor



Jika aku turut survei itu bagaikan responden, aku pula hendak memilah buat menunjang reshuffle. Sepanjang ini siapa sih menteri yang nampak sepak terjangnya? Ya Menteri Sosial lah. Masing- masing buka medsos, terdapat saja kabar soal Menteri Juliari Batubara lagi ke situ mari ngurusin bansos 
(dorongan sosial). Terdapat banyak videonya Mensos berjumpa langsung dengan rakyat, ngobrol sembari menyerahkan bansos. agen judi online

Angka- angka pula membagikan sokongan terhadap kinerja Mensos. Terdapat survei kepuasan publik terhadap bansos dengan angka kepuasan menggapai 72 persen Sumber. Kemudian realisasi penyerapan anggaran Kementrian Sosial jadi yang paling tinggi dari segala kementrian serta lembaga. Ialah menggapai 60, 38 persen per akhir Juni kemudian Sumber. Gimana dengan menteri- menteri yang lain? Uang terdapat, staff terdapat, kantor terdapat di segala Indonesia, kerjanya mana?

BACA JUGA : Dirampok Bertahun-tahun, Luhut Sebut Indonesia Tetap Kaya Raya

Jadi normal ya, jika sebagian besar warga gemes ingin amati terdapatnya reshuffle. Jika Adian sih memohon Presiden Jokowi,“ marahlah sekeras- kerasnya supaya rakyatmu selamat. Lakukanlah yang terbaik, reshuffle, reshuffle- lah, aku sepakat jika itu dikira baik. 

Jika tidak ingin me- reshuffle menteri, marahi saja tiap hari”. Tidak sehat pula nanti Pak Jokowi jika marah masing- masing hari ya. Ntar kena darting pula, darah besar. Sesekali marah boleh lah. Tetapi marah masing- masing hari pula bukan tontonan yang mendidik. 

Oleh karena itu, aku lebih memilah reshuffle sih. Sesungguhnya telah terdapat bisik- bisik kapan tepatnya hendak terdapat reshuffle, yang pasti saja tidak boleh aku sampaikan di mari. Aku hanya inginnya sih jangan kelamaan. Nanti video marah- marah Pak Jokowi itu lambat- laun cuma jadi“ dampak kejoet” saja. Jadi candaan dibanding diapresiasi dengan sungguh- sungguh. 

Akhirnya, aku sepakat sama Bung Adian yang memohon Presiden Jokowi lekas mengambil aksi soal reshuffle ini. Jika soal marah masing- masing hari, aku tidak sepakat. Tidak bagus itu, secara fisiologis ataupun secara psikologis, dari sisi pemerintah ataupun sisi rakyat.

No comments:

Post a Comment